Apa yang Membuat Buku Ini Menarik?
Yoli Hemdi, penulis yang dikenal dengan karya-karya sejarah populer, berhasil menghidupkan kembali sosok Al-Idrisi sebagai ilmuwan multidisiplin: ahli geografi, botanis, dan penjelajah. Buku ini tidak hanya fokus pada pencapaian teknisnya dalam membuat peta, tetapi juga menggali konteks budaya dan politik di era keemasan Islam.
Kekuatan utama buku ini terletak pada gaya penceritaan yang mengalir, seolah pembaca diajak berkelana ke pasar-pasar Maroko, perpustakaan Cordoba, hingga istana Roger II di Palermo. Hemdi juga menyelipkan ilustrasi sketsa peta Al-Idrisi dan kutipan dari kitab Nuzhat al-Mushtaq (Taman Orang-Orang Rindu), yang memperkaya visualisasi kisah.
Apa Saja yang Bisa Anda Pelajari dari Buku Ini?
1. Proses Penciptaan Peta Bola Bumi (Tabula Rogeriana)
Buku ini mengurai bagaimana Al-Idrisi menggabungkan data dari penjelajah, pedagang, dan naskah kuno untuk membuat peta dunia pertama yang menggambarkan Eropa, Afrika, dan Asia dengan akurat.
2. Kolaborasi Lintas Agama dan Budaya
Al-Idrisi bekerja sama dengan Raja Roger II, seorang penguasa Kristen-Norman, menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan bisa menjadi jembatan di tengah perbedaan keyakinan.
3. Teknologi Kartografi Abad Pertengahan
Hemdi menjelaskan teknik pembuatan peta menggunakan perak sebagai bahan dasar, serta penggunaan astrolab dan kompas yang menjadi alat penting dalam survei geografis.
4. Warisan yang Terlupakan
Buku ini mengkritik minimnya pengakuan dunia Barat terhadap kontribusi ilmuwan Muslim seperti Al-Idrisi dalam perkembangan sains global.
Mengapa Buku Ini Layak Dibaca?
1. Mengisi Kekosongan Literatur Sejarah Islam
Buku ini menjadi pengingat bahwa ilmuwan Muslim seperti Al-Idrisi adalah pionir yang karyanya menjadi rujukan Eropa selama berabad-abad.
2. Narasi yang Menghibur dan Edukatif
Gaya bertutur Hemdi membuat fakta sejarah yang berat terasa ringan, cocok untuk pembaca awam maupun akademisi.
3. Relevan dengan Era Digital
Kisah Al-Idrisi menginspirasi pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan zaman—prinsip yang masih berlaku di era Google Maps.
4. Dilengkapi Peta dan Diagram
Visualisasi peta Tabula Rogeriana dan rute perjalanan Al-Idrisi membantu pembaca memahami kompleksitas karyanya.
Siapa yang Harus Membaca Buku Ini?
- Pecinta Sejarah dan Geografi : Tertarik dengan perkembangan ilmu pengetahuan abad pertengahan.
- Guru dan Siswa : Cocok sebagai bahan ajar sejarah Islam atau sains interdisipliner.
- Penggemar Biografi Ilmuwan : Ingin mengenal tokoh di balik penemuan yang mengubah peradaban.
- Muslim Modern : Bangga akan warisan keilmuan Islam yang sering terlupakan.
Kekurangan Buku Ini
Beberapa pembaca mungkin menganggap buku ini kurang mendalam dalam menjelaskan aspek teknis kartografi. Namun, ini bisa dimaklumi karena tujuan penulis adalah membuat sejarah dapat diakses oleh khalayak luas.
Kesimpulan
Al-Idrisi: Penemu Peta Bola Bumi bukan sekadar biografi, melainkan penghormatan pada semangat keilmuan yang melampaui batas zaman dan agama. Yoli Hemdi berhasil mengangkat sosok Al-Idrisi dari bayang-bayang sejarah, membuktikan bahwa peta bukan hanya tentang garis dan koordinat, tapi juga tentang rasa ingin tahu yang tak terbatas.
Jika Anda ingin memahami bagaimana seorang ilmuwan Muslim mengubah cara dunia melihat bumi, atau sekadar mencari kisah inspiratif tentang kolaborasi lintas peradaban, buku ini layak menjadi koleksi Anda. Siapkah Anda mengikuti jejak Al-Idrisi menjelajahi dunia melalui halaman-halaman yang memukau ini?
Tertarik untuk baca buku ini via digital silahkan Download disini
No comments
Post a Comment